Cross Rate Sebagai Salah Satu Tolok Ukur Analisa Fundamental

Written By Master on Jumat, 17 September 2010 | 12.28

Pada perdagangan valuta asing dikenal istilah “cross rate”, yang berati perdagangan pasangan mata uang yang tidak mengikutsertakan mata uang Dollar AS.

Seperti misalnya saja perdagangan pair GBP/JPY yaitu perdagangan mata uang Poundsterling Inggris dengan Yen Jepang. Contoh yang lain adalah GBP/CHF, yaitu Poundsterling Inggris versus Franc Swiss, CHF/JPY yaitu Franc Swiss versus Yen Jepang dan masih banyak lagi yang lainnya.

Mengamati pergerakan pada cross rate merupakan hal yang cukup lazim dilakukan trader ataupun analis, baik untuk melakukan transaksi ataupun untuk memperoleh informasi tambahan dalam mengamati pergerakan mata uang tertentu secara lebih lanjut.

Salah satu informasi yang berusaha digali dengan mengamati cross rate adalah untuk memahami seberapa besar perkembangan fundamental ekonomi mempengaruhi pergerakan sebuah mata uang.

Sebagai contohnya adalah jika perkembangan fundamental ekonomi Jepang direspon positif dengan menguatnya Yen Jepang pada pair USD/JPY dan demikian juga pada cross rate GBP/JPY dan beberapa cross rate lainnya misalnya EUR/JPY, maka boleh diambil kesimpulan bahwa dampak perkembangan ekonomi secara fundamental juga kuat. Dan demikian juga seterusnya.

Pada tulisan ini akan dikupas beberapa contoh cross rate dan outlooknya untuk triwulan pertama serta awal triwulan kedua tahun ini.

Tinjauan Ekonomi Inggris.

Rilis data terakhir National Statistics Inggris menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut telah secara resmi dapat keluar dari resesi. Dengan dicapainya pertumbuhan positif 0.1% pada triwulan ke empat 2009, maka Inggris memasuki tahap selanjutnya yaitu proses recovery (pemulihan) ekonomi.

Secara umum prospek recovery di Inggris masih ditanggapi dengan kekhawatiran dan ketidakpastian, mengingat bahwa negara tersebut memang baru saja keluar dari resesi.

Adapun beberapa hal yang berpotensi untuk mengganjal proses recovery di Inggris adalah proses penyesuaian (adjustment) pada sektor keuangan khususnya perbankan. Proses penyesuaian yang dimaksud adalah bagaimana perbankan mengoperasikan aktivitasnya dimana setelah mengalami kerugian yang sangat besar dan menyebabkan krisis keuangan global, perbankan akan memprioritaskan untuk menutup kerugian pada neraca tersebut.

Tinjauan Ekonomi Swiss.

Sampai sejauh ini perekonomian Swiss secara umum menunjukkan kinerja yang membaik dimana hal tersebut ditunjukkan oleh laporan menganai iklim perekonomian Swiss yang mengalami peningkatan menjadi 1.77 poin dari nilai 1.73 pada perode sebelumnya. Lembaga riset ekonomi KOF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Swiss secara umum berpotensi masih berada pada teritori positif.

Ditengah upaya recovery ekonomi, Swiss masih menghadapi kemungkinan hambatan yang cukup besar yang dapat mengganjal proses tersebut. KOF Economic Research Agency menyampaikan hal tersebut dalam laporannya yang terkini, dan menyatakan bahwa recovery Swiss telah kehilangan momentum.

Perkembangan ekonomi Swiss tersebut direspon oleh melemahnya Franc Swiss terhadap Dollar AS selama perdagangan periode Januari. Franc Swiss telah melemah sekitar 2.46% atau sekitar 2.54 poin.

Tinjauan Ekonomi Jepang.

Pandangan Bank of Japan terhadap propsek recovery ekonomi di Jepang secara umum adalah sampai sejauh ini terdapat peningkatan kinerja ekonomi dan peningkatan kinerja tersebut diperkirakan masih dapat terus berlanjut. Membaiknya ekonomi Jepang diperkirakan memiliki derajat yang moderat.

Selain itu BOJ juga menyampaikan bahwa belum terlihatnya sinyalemen yang menunjukkan kemampuan ekonomi negara tersebut untuk pulih dengan sendirinya. Hal tersebut diperkirakan akan menyebabkan peranan bank sentral dan pemerintah dalam menstimulasi pertumbuhan dan pemulihan masih diperlukan.

Adapun sasaran kebijakan baik fiskal maupun moneter Jepang adalah mempertahankan kinerja ekspor dan meredam meningkatnya angka pengangguran serta penurunan pendapatan masyarakat.

Perkembangan membaiknya ekonomi Jepang dan optimisme Bank of Japan tersebut direspon pro Yen pada pasar forex. Selama perdagangan bulan Januari Yen telah menguat sekitar 2.88% terhadap Dollar AS ,menguat sekitar 5.94% terhadap Euro, menguat sekitar 3.79% terhadap Poundsterling dan menguat sekitar 5.20% terhadap Franc Swiss.



Outlook Cross Rate GBP/JPY.

Secara umum kondisi ekonomi makro Jepang yang menunjukkan kinerja yang baik telah menarik minat investor untuk memegang mata uang Yen, sehingga menyebabkan mata uang ini cenderung menguat. Namun demikian, pergerakan pair GBP/JPY akhir-akhir ini berada di Kisaran 140-an yang merupakan kisaran support kuat yang belum dapat ditembus pasca Jepang mengalami recovery.

Support tersebut diperkirakan sulit ditembus, karena untuk terjadinya proses recovery ekonomi yang lebih baik Jepang akan menjaga kestabilan nilai tukar Yen untuk tidak mengalami apresiasi yang terlalu tajam Kecenderungan menguatnya mata uang Yen ini dapat menekan kinerja ekspor, yang merupakan penggerak ekonomi Jepang yang sangat krusial.

Dengan demikian diperkirakan pada triwulan I dan awal triwulan II tahun ini, terdapat potensi rebound mata uang Sterling.


Outlook Cross Rate GBP/CHF.

Secara umum kondisi ekonomi Inggris meskipun memiliki ketidakpastian yang cukup tinggi namun memiliki potensi membaik terutama dari sektor manufaktur. Hal tersebut diperkirakan dapat menyebabkan Sterling cenderung menguat dalam derajat yang tidak terlalu tinggi terhadap Franc Swiss.


Outlook Cross Rate CHF/JPY.

Sinyalemen menguatnya ekonomi Jepang telah mengundang minat investor untuk memegang mata uang Yen. Sehingga mata uang tersebut juga cenderung menguat terhadap Franc Swiss. Support kuat pada pair CHF/JPY yang berada pada kisaran 83.28 telah berhasil ditembus, mensinyalkan Yen masih dapat cenderung menguat.


Demikian salah satu metode untuk mempertajam analisa pergerakan forex , yaitu dengan mengamati seberapa besar dampak perkembangan fundamental ekonomi dengan tolok ukur pergerakan pada cross rate.